Showing posts with label Arkeologi. Show all posts
Showing posts with label Arkeologi. Show all posts

Cerdas, "Homo Soloensis" Bersenjata Tulang

Share


Suasana ruang manusia purbakala, Museum Nasional, Jakarta.

SRAGEN, KOMPAS.com — Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran menemukan tiga senjata tajam manusia purba Homo erectus soloensis yang terbuat dari tulang kerbau dan sapi purba di Situs Ngandong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Temuan itu melengkapi data kecerdasan sekaligus evolusi budaya manusia purba yang hidup sekitar 150.000 tahun lalu.

Tiga senjata itu ditemukan ketika penelitian lanjutan di lokasi temuan Homo erectus soloensis selama Maret 2011. Ketiga tulang berujung tajam itu mempunyai panjang 15-20 sentimeter dan berada dalam kondisi utuh. Saat ini, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) menyimpan temuan itu di Museum Sangiran di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Kepala BPSMPS Harry Widianto, Senin (13/6/2011) di Sragen, mengatakan, manusia purba menggunakan tulang itu sebagai senjata tajam atau alat penusuk buruan. Peneliti BPSMPS menduga bahwa manusia purba meruncingkan bagian ujung tulang itu menggunakan alat serpih yang terbuat dari batu. "Lokasi alat serpih dari batu itu kami temukan saat survei di Ngandong," kata Harry.

Menurut Harry, pada zaman itu, manusia purba menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang. Mereka bahkan mampu memanfaatkan sebuah alat untuk membuat alat lain. Hal itu memperkuat sebutan mereka sebagai manusia purba yang cerdas atau Homo sapiens. (HEN)

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/06/14/1457531/Cerdas.Homo.Soloensis.Bersenjata.Tulang

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Dinosaurus Terkecil Ada di Inggris

Share


Ashdown maniraptoran

KOMPAS.com — Spesies dinosaurus jenis baru yang ditemukan fosilnya dalam penggalian di Inggris mungkin tercatat sebagai dinosaurus terkecil di dunia. Dinosaurus yang diberi nama Ashdown maniraptoran itu memiliki panjang tubuh sekitar satu kaki (30,48 cm) dengan berat 200 gram. Ia diperkirakan hidup pada periode 145 juta tahun sampai 100 juta tahun lalu.

"Seperti maniraptor lainnya, spesies ini bertubuh kecil, berbulu, berjalan dengan dua kaki, seperti burung, berekor pendek, berleher panjang, berkaki belakang yang panjang dan ramping, dan memiliki cakar bagian tubuh depan yang berbulu," urai Darren Naish, asisten riset kehormatan di School of Earth & Environmetal Sciences University of Portsmouth, Inggris, kepada Discovery News.

Spesies ini ditemukan bersama Steven Sweetman saat menganalisis sisa-sisa penggalian dinosaurus di Pivensey Pit di Ashdown Brickworks, situs yang terletak di barat laut Bexhill, Sussex Timur.

Naish dan Sweetman menyimpulkan, fosil yang mereka temukan itu merupakan spesies dinosaurus yang belum terdokumentasikan. Pasalnya, belum ada nama dinosaurus yang merupakan maniraptor dari bebatuan yang berusia sama dan dari daerah yang sama. Namun, belum ditemukannya tengkorak dinosaurus tersebut membuat para peneliti belum dapat menyimpulkan makanan Ashdown maniraptoran ini.

Meski demikian, Naish menduga, berdasarkan maniraptor dan oviraptosaurus lainnya, dinosaurus ini termasuk omnivora yang memangsa binatang kecil seperti serangga, di samping memakan dedaunan dan buah-buahan. Selain itu, tambah Naish, cara berjalan Ashdown maniraptoran serupa dengan theropod lain, yaitu dengan tubuh dan ekor yang berada pada posisi horizontal.

Pesaing terberat Ashdown maniraptoran sebagai kandidat dinosaurus non-unggas terkecil di dunia saat ini adalah Anchiornis dari China, yang memiliki panjang tubuh sekitar 30 sentimeter sampai 40 sentimeter. Namun, belum dapat dipastikan, berapa panjang sebenarnya. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi)

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/06/15/16492412/Dinosaurus.Terkecil.Ada.di.Inggris

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Misteri Hieroglif di Piramida Terungkap

Share


Hieroglif gelap dan aneh ini ditemukan di dasar raung tersembunyi dalam Piramid Besar Giza di Mesir.

KOMPAS.com - Penjelajahan arkeolog ke dalam Piramida Giza dengan bantuan robot berhasil menemukan pesan rahasia yang ditulis dalam aksara hieroglif. Pembacaan yang dilakukan akhirnya mengungkap bahwa aksara hieroglif itu merupakan simbol angka.

"Hieroglif itu adalah simbol angka. Dibaca dari kanan ke kiri, berarti 100, 20, 1. Angka-angka tersebut menyatakan keliling ruangan rahasia itu, 121 hasta," ungkap Luca Miatello, peneliti independen yang memiliki spesialisasi di bidang matematika Mesir Kuno.

Miatello mengatakan, hieroglif itu ditemukan di belakang pintu salah satu ruangan misterius. Ruangan tersebut merupakan satu dari 4 ruangan dalam piramida yang ditemukan pada tahun 1872 dan puluhan tahun menjadi teka-teki bagi para arkeolog.

Shaun Whitehead, peneliti yang terlibat dalam proyek ini mengungkapkan, "Jika hieroglif itu benar angka dan menyatakan pengukuran tepat ruangan misterius, ini mengagumkan. Ini akan menjadi kunci teka-teki yang langka dan besar tentang apa yang sebenarnya arsitek piramida itu pikirkan."

Piramida tempat ditemukannya hieroglif ini dibangun untuk Firaun Khufu dan merupakan yang terbesar diantara 3 piramida di Giza. Menurut Miatello yang menulis tentang pola angka piramida di Jurnal Ankh dan Journal of Archaeology of Egypt, kelipatan 7, 9 dan 11 hasta sering dijumpai dalam pola desain piramida.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/06/10/1102494/Misteri.Hieroglif.di.Piramida.Terungkap

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Proyek Kamus Assyria Selesai 90 Tahun

Share


KOMPAS.com - Proyek Kamus Assyria untuk mengidentifikasi dan menjelaskan kata-kata yang ditulis dalam huruf paku pada kepingan tanah liat yang diukir pada masa Babilonia, Assyria dan yang lainnya di wilayah Mesopotamia antara 2.500 Sebelum Masehi - 100 akhirnya selesai setelah dikerjakan selama 90 tahun. University of Chicago mengumumkannya, Minggu (5/6/2011).

"Saya merasa bangga dan istimewa telah menyelesaikan proyek ini," kata Martha Roth, editor proyek kamus ambisius ini dan dekan di Departemen Humaniora di University of Chicago yang ikut terlibat proyek sejak 1979. "Saya merasa bahwa proyek ini merupakan fondasi pada bagaimana cara menjalankan proyek kamus lainnya di masa datang," tambahnya.

Sementara, Gil Stein, direktur Oriental Institute, University of Chicago yang juga terlibat proyek ini mengatakan, "Kamus Assyrian ini adalah upaya paling hebat yang saya tahu dalam mengumpulkan secara sistematis, mengkodifikasikan dan membuat bahasa Akkadia yang menjadi jantung rekaman tekstual di tempat kelahirannya, Mesopotamia, bisa diakses."

Dalam mengerjakan proyek selama puluhan tahun, peneliti mengisi jutaan kartu indeks dengan rujukan penggunaan 28.000 kata. Kata yang terkumpul memiliki arti dan merujuk pada konteks dan cara penggunaan yang berbeda. Misalnya, dalam kamus yang telah selesai, kata "umu" yang berarti "hari" memiliki arti dan penggunaan yang diterangkan dalam 17 halaman.

Proyek Kamus Assyria ini dimulai pada tahun 1921, diprakarsai oleh James Henry, pendiri Oriental Institute University of Chicago dan arkeolog Timur Tengah ternama. Ilmuwan menemukan bahwa bahasa Assyria sebenarnya merupakan dialek dari bahasa Semit lain, yakni Akkadia. Karena itulah, kamus ini juga bisa menjadi jembatan memahami bahasa Akkadia.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/06/09/17011397/Proyek.Kamus.Assyria.Selesai.90.Tahun

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Pasangan Patung Amenhotep III Ditemukan

Share


Patung Amenhotep.

KOMPAS.com - Menteri Purbakala Mesir pada akhir Mei 2011 lalu mengumumkan penemuan patung Amenhotep III, kakek Raja Tut, setelah tahun lalu terlebih dahulu menemukan patung serupa. Patung yang terbuat dari pualam itu ditemukan di daerah Kom el-Hettan, di tepi barat Luxor.

Berbeda dengan patung pasangannya, Amenhotep III pada patung ini digambarkan berada dalam posisi duduk dan memakai hiasan kepala Nemes, rok lipit, dan janggut kerajaan. Para arkeolog memperkirakan letak patung di tepi jalan yang menuju gerbang ketiga dari kuil penguburan, sekitar 200 meter di belakang Clossi of Memnon yang jadi penjaga gerbang pertama.

Zahi Hawass menjelaskan dalam blognya, patung ini merupakan pasangan dari Colossi yang berada di sebelah utara yang dahulu ditempatkan di gerbang ketiga. Pada penggalian sebelumnya telah ditemukan bagian belakang singgasana dari kedua patung tersebut.

Hawass juga memperkirakan, kedua patung runtuh saat terjadi gempa bumi pada zaman kuno. Beberapa bagian dari patung tersebut masih dapat terlihat pada lapisan sedimen, sedangkan bagian lainnya akan segera disingkap secara bertahap agar kondisinya tetap terjaga. Setelah seluruh proses ekskavasi selesai, patung itu akan ditempatkan kembali di posisinya semula.

Temuan arkeologis ini menambah informasi tentang Raja Tutankhamen, raja cilik yang memerintah Mesir pada 1333 sampai 1324 Sebelum Masehi, periode yang dikenal dalam sejarah Mesir kuno sebagai Kerajaan Baru. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi)

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/06/08/00005863/Pasangan.Patung.Amenhotep.III.Ditemukan

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Udang Raksasa Panjangnya 1 Meter

Share


KOMPAS.com — Fosil predator yang mirip udang dengan panjang 1 meter ditemukan di sebelah tenggara Maroko. Hewan tersebut memiliki ukuran terbesar di jenisnya dan diperkirakan mendominasi laut pada zaman pra-dinosaurus selama jutaan tahun.

Hewan yang disebut Anomalocaridid itu mirip seperti udang dan sotong. Salah satu bagian di kepalanya menonjol dan melingkar. Mulut mereka berlapis serta membuka dan menutup seperti diafragma kamera.

Anomalocaridid terbesar sebelum temuan ini berukuran 0,6 meter. Ukuran yang seperti itu saja sudah membuatnya hewan terbesar dalam periode Cambria (542 hingga 501 juta tahun yang lalu), saat invertebrata banyak berevolusi menjadi berbagai hal.

Selain ukuran, hal lain yang mengejutkan dari penemuan ini adalah usia fosil yang terbilang muda, diperkirakan berumur 488 hingga 472 tahun yang lalu. "Hewan ini ternyata bertahan hidup 30 tahun lebih lama dari yang diperkirakan," kata Derek Briggs, Direktur Yale Peabody Museum, yang turut serta pada studi.

Anomalocaridid menyebar luas pada saat periode Cambria, tetapi mulai tidak ditemukan pada era 510 juta tahun yang lalu. "Apa mereka punah atau kita mencari di tempat yang salah?" kata Briggs belum bisa menjawab misterinya. Ternyata, jaringan lembut rusak sebelum terbentuk fosil. Khusus untuk fosil yang ditemukan di Maroko ini, ilmuwan beruntung karena endapan di sekitarnya membuat hewan terawetkan.

Anomalocaridid akhirnya memang punah dan tidak menghasilkan keturunan modern. "Digantikan ikan dan predator laut lain," kata Briggs menjelaskan. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/06/01/16013633/Udang.Raksasa.Panjangnya.1.Meter

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Sepupu T-rex, Raksasa dari China

Share


Ilustrasi Zhuchengtyrannus magnus.

KOMPAS.com — Baru-baru ini, fosil spesies dinosaurus jenis baru ditemukan di area provinsi Shandong, China. Spesies baru yang digambarkan keluarga dekat dari Tyrannosaurus rex tersebut kemudian dinamai Zhuchengtyrannus magnus.

"Kami namai genus baru ini Zhuchengtyrannus magnus atau 'Raksasa dari Zhucheng' karena tulang belulang ditemukan di Zhucheng," ujar Xu Xing, peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology di Chinese Academy of Science, seperti dilansir Xinhua pekan lalu.

Para pakar paleontologi China memastikan penemuan baru mereka tersebut setelah mendapati rahang atas yang unik menyusul pemeriksaan tengkorak dan tulang rahang yang ditemukan di kota Zhucheng. Tulang belulang ini, jika disusun, diperkirakan membentuk sosok makhluk dengan panjang 11 meter, tinggi 4 meter, dan beratnya mendekati 7 ton.

Tulang purbakala itu cuma beberapa sentimeter lebih pendek daripada tulang belulang serupa pada spesies T-rex. "Sehingga, tak ada keraguan lagi bahwa Zhuchengtyrannus adalah Tyrannosaurus besar," kata Xu kepada kantor berita Xinhua.

Menurut Xu pula, Zhuchengtyrannus magnus adalah anggota dari kelompok theropod spesial yang disebut Tyrannosaurines, yang ada di Amerika Utara dan Asia sebelah timur selama era Cretaceous Akhir yang berumur antara 65 sampai 99 juta tahun lalu.

Zhucheng merupakan salah satu tempat di dunia dengan penemuan terbanyak tulang-tulang dinosaurus. Sedikitnya 10 spesies dinosaurus ditemukan di tiga tempat penggalian sejak 1960, termasuk spesies Tyrannosaurus dan Hadrosaurs. Keseluruhan Tyrannosaurus adalah karnivora, berkaki dua, serta umumnya juga memiliki tangan kecil dan tengkorak besar.(National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/22/1636484/Sepupu.T-rex.Raksasa.dari.China

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Sinar-X Ungkap Fosil Umur 49 Juta Tahun

Share


Fosil Eusprassus crassipes berumur 49 juta tahun terjebak di dalam batu ambar, resin yang mengeras. Bentuknya terlihat dengan sinar-X.

KOMPAS.com — Teknologi pencitraan dengan komputer berhasil menguak keberadaan fosil laba-laba yang telah terjebak selama 49 juta tahun di batu ambar. Ambar adalah resin pohon yang telah membatu, sementara resin adalah bahan semipadat semacam getah yang dikeluarkan dalam kantong atau saluran melalui sel epitel pada tanaman.

Dalam publikasinya di jurnal Naturwissenscaften terbaru, ilmuwan mengungkapkan bahwa fosil laba-laba yang terjebak dalam ambar itu termasuk genus yang masih eksis hingga kini, yakni Sparassidae atau kelompok laba-laba huntsman. Nama spesies laba-laba itu sendiri adalah Eusprassus crassipes.

David Penney, ilmuwan Universitas Manchester, yang melakukan penelitian ini, mengatakan, "Kepingan ambar yang tua dan bersejarah ini telah bereaksi dari waktu ke waktu dan sekarang menjadi gelap dan retak, membuat sulit untuk mengenali spesimen hewan yang ada di dalamnya." Untuk melihatnya, ilmuwan harus menggunakan teknik tomografi sinar-X.

"Hasilnya mengagumkan. Tomografi komputer menghasilkan citra 3 dimensi dan klip dengan kualitas yang bagus. Kita mampu membandingkan detail dari fosil dalam ambar tersebut dengan laba-laba yang masih hidup," lanjut Penney. Tak diragukan, fosil itu merupakan kelompok laba-laba huntsman.

"Hasil penelitian ini menarik karena metode yang digunakan ternyata berhasil dan bahwa spesimen penting yang terjebak dalam ambar yang gelap bisa diinvestigasi dan dibandingkan dengan kerabatnya yang masih eksis hingga kini," urai Penney. Menurut dia, 1.000 jenis laba-laba telah diidentifikasi dan sebagian besar ditemukan di ambar.

Laba-laba huntsman, seperti yang dideskripsikan Penney, memiliki ukuran relatif besar, aktif, dan sebenarnya sulit terjebak di ambar. Jenis laba-laba ini kini bisa ditemukan di wilayah tropis Eropa selatan. Namun, 50 juta tahun lalu spesies ini hidup di wilayah Eropa tengah.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/23/17291794/Sinar-X.Ungkap.Fosil.Umur.49.Juta.Tahun

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Jejak Pertarungan Brutal Zaman Perunggu

Share


Tulang tengkorak salah satu bukti pertempuran brutal di Zaman Perunggu yang ditemukan di utara Jerman.

KOMPAS.com — Tim arkeolog dari Centre for Baltic and Scandinavian Archaeology di Jerman berhasil menemukan fosil dari 100 individu di wilayah Tollense Valley, bagian utara Jerman. Ilmuwan memperkirakan, tulang belulang tersebut merupakan milik korban pertarungan brutal yang berlangsung pada zaman Perunggu sekitar 1200 tahun Sebelum Masehi.

Ada sekian bukti yang mendukung pendapat itu. Beberapa tengkorak retak dan pada salah satu tubuh terdapat mata panah yang menembus hingga 2 cm. Delapan tulang lain juga mengalami luka dan ada satu tulang paha yang patah menunjukkan bahwa pemiliknya sempat jatuh dari kuda sebelum tewas dalam pertempuran.

Menguatkan bukti bahwa tulang belulang itu milik korban pertempuran, ilmuwan tak menemukan tembikar ataupun batu nisan yang mengindikasikan adanya pemakaman. Ilmuwan juga menemukan senjata yang ditemukan pada peperangan tersebut berupa senjata kayu seukuran bat bisbol dan batang yang mirip palu.

Penemuan tulang belulang itu mengantarkan ilmuwan pada hipotesis bahwa Tollense Valley merupakan situs pertarungan tertua zaman Perunggu. Bukti adanya pertarungan pada zaman lain, misalnya Neolitik, pernah ditemukan di wilayah Talheim, tetapi karakteristiknya berbeda dengan yang ada di Tollense Valley.

Dr Harald Lubke, pimpinan penelitian, mengatakan, "Ada banyak tanda bahwa pertarungan terjadi tepat sebelum korban tewas dan mayat-mayat tidak dikuburkan secara normal. "Ia juga menambahkan bahwa sepertinya konflik terjadi di wilayah sungai dan ada banyak tulang dari tubuh korban yang mungkin ada."

"Sangat penting untuk menemukan tempat di mana mayat-mayat jatuh ke air dan itu akan menjelaskan apakah benar pertarungan yang terjadi saat itu, atau hal lain. Namun, kami percaya bahwa pertarungan adalah penjelasan yang terbaik saat ini," ujar Lubke. Penelitian Lubke dan timnya dipublikasikan di jurnal Antiquity.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/24/15552664/Jejak.Pertarungan.Brutal.Zaman.Perunggu

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Analisis DNA Deteksi Asal-usul Suku Bajo

Share


Bocah Suku Bajo bermain sampan di Desa Mola, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/5/2011).

KOMPAS.com - Universitas Haluoleo (Unhalu), Kendari, Sulawesi Tenggara akan bekerja sama dengan Université de La Rochelle, Perancis untuk meneliti DNA Suku Bajo. Bulan September 2011 nanti, MoU kerja sama akan ditandatangani dan akan segera dilanjutkan dengan proses penelitian.

"Benar kita lakukan kerjasama itu. Rencananya nantu bulan sembilan akan ditandatangani MoU lalu mulai penelitian. Akan diambil sampel air liur nanti untuk analisis DNA," kata Abdul Manan, Dosen Fakultas Pertanian Unhalu yang terlibat dalam proyek penelitian Suku Bajo.

Abdul mengemukakan, ada beberapa kerja sama penelitian tentang Suku Bajo, di mana penelitian DNA suku tersebut adalah salah satunya. Penelitian akan melibatkan peneliti Perancis yang juga seorang linguis Bahasa Indonesia, Philippe Grangé.

"Penelitian ini akan membantu mengetahui asal usul Suku Bajo," kata Abdul saat dihubungi lewat telepon Minggu (8/5/2011).

Selama ini, ada beragam versi yang menerangkan asal-usul Suku Bajo. Versi satu mengatakan dari Indonesia, versi lain mengatakan dari Filipina, Malaysia, dan lainnya. Ditemui dalam Media Trip WWF di Wakatobi, Jumat (6/5/11) lalu, Wakil Ketua Suku Bajo se-Asia Tenggara dan Sekjen Bajo International Community Consideration (BICC), Sadar, mengatakan, "Hasil penelitian ini bisa sangat banyak gunanya bagi kami Orang Bajo."

Sadar menambahkan, kajian antropologis dan sejarah belum cukup representatif. Analisis DNA bisa membantu menerangkan. Menurutnya, selain mengetahui asal-usul suku Bajo, hasil penelitian juga bisa membantu Suku Bajo mendapatkan haknya.

Suku Bajo lahir dan hidup di laut sehingga punya ketangguhan mengarungi lautan. Meski kini banyak yang tinggal di darat, ketergantuangan terhadap laut belum hilang. Banyak dari mereka yang masih berprofesi sebagai nelayan. Masyarakat Bajo kadang dianggap bajak laut dan perusak, padahal mereka memiliki kearifan dalam mengelola ekosistem laut.

Sekelumit kehidupan Suku Bajo bisa disimak dalam film "The Mirror Never Lies" yang kini tayang di bioskop.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/08/12425222/Analisis.DNA.Deteksi.Asal.usul.Suku.Bajo

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Semut "Monster" Ukurannya Sebesar Burung

Share


Fosil semut yang ditemukan di Wyoming seukuran burung kolibri.

KOMPAS.com — Sungguh kejutan. Ditemukan fosil semut "monster" di Wyoming, Amerika Serikat, yang diperkirakan berumur 50 juta tahun. Disebut monster karena panjang tubuhnya 5 sentimeter, sedangkan temuan di luar AS "hanya" 3 sentimeter.

Fosil utuh itu ditemukan pada Formasi Green River oleh kolektor fosil, Louis Lube. Kini fosil itu disimpan di Museum Sains dan Alam Denver.

"Ini semut raksasa, seperti jenis semut raksasa lain di Jerman," kata ahli serangga purba, Bruce Archibald, dari Simon Fraser University, ketika disodori temuan itu oleh kurator museum.

Archibald menamainya Titanomyrma lubei. Ada pertanyaan seputar keberadaan semut raksasa di sejumlah benua. Diduga si semut monster itu bermigrasi dari benua di luar Amerika ke Wyoming, beberapa juta tahun silam, melintasi daratan Arktik ketika temperaturnya masih hangat.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/09/15413940/Semut.Monster.Ukurannya.Sebesar.Burung

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Cara Dinosaurus Bercinta Masih Misterius

Share


Ilustrasi dinosaurus pertama yang ditemukan di Angola.

KOMPAS.com — Bagaimana cara dinosaurus bercinta? Para ilmuwan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menjawab pertanyaan itu. Sampai sekarang belum ada bukti fisik yang bisa memastikan dan para ilmuwan pun hanya bisa mengembangkan berbagai dugaan.

Dinosaurus juga diduga kuat memiliki kloaka, organ yang juga dimiliki burung dan reptil modern. Kloaka adalah sebuah bukaan yang berfungsi sebagai saluran reproduksi sekaligus lubang pengeluaran urine dan sisa makanan atau feses.

Jika benar dinosaurus memiliki kloaka, ada dua kemungkinan cara bercinta dinosaurus. Pertama, dinosaurus jantan tak memiliki penis sehingga cairan semen ditransfer pejantan melalui kloaka betina lewat mekanisme yang disebut "ciuman kloaka", di mana dua kloaka menempel.

Kedua, dinosaurus jantan mungkin memiliki penis yang akan melakukan penetrasi ke kloaka dan memasukkan cairan semen. Bila pendapat tersebut benar, ilmuwan pun belum mengetahui ukuran penis yang dimiliki dinosaurus.

Sejauh ini palaentolog hanya bisa menebak posisi, durasi, dan perilaku bercinta dinosaurus. Kebanyakan berpendapat bahwa dinosaurus bercinta seperti gajah dan jerapah, pejantan akan menyalurkan cairan semen dengan menunggangi betina dari belakang lebih dulu.

Bila hal itu benar, dalam artikel di Slate.com, ada berbagai masalah yang sepertinya mengganjal. Soal berat badan, misalnya, bagaimana si betina mampu menahan berat si jantan yang luar biasa?

Karena alasan berat tersebut, beberapa ilmuwan berpandangan bahwa dinosaurus bercinta di dalam air sehingga gaya apung yang diterima pejantan bisa mengurangi beban yang ditanggung betina. Sementara, ilmuwan lain berpendapat bahwa dinosaurus bercinta sambil tiduran menyamping.

Semua pendapat tersebut masih diperdebatkan. Ilmuwan belum bisa bersepakat satu sama lain. Satu-satunya yang bisa menjawab adalah bukti fisik, misalnya adanya fosil dinosaurus yang ditemukan dalam posisi sedang bercinta.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/09/16274477/Cara.Dinosaurus.Bercinta.Masih.Misterius

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Terkuak Misteri Kematian Charles Darwin

Share


KOMPAS.com - Kematian Charles Darwin yang dikenal lewat karya agungnya "The Origin of Species" sebagai dasar teori Evolusi telah lama menjadi misteri. Dalam sebuah paparan di acara Historical Clinicopathological Conference, 6 Mei 2011, misteri kematian Darwin tersebut akhirnya terkuak.

Sidney Cohen, direktur riset di Jefferson Medical College di Philladelphia memaparkan hasil analisisnya tentang kematian Darwin. Ia mengatakan bahwa Darwin menderita penyakit Chagas, infeksi Heliobacter pylori dan cyclic vomiting syndrome.

Menurut Cohen, Darwin mulai menderita penyakit Chagas dan infeksi parasit ketika digigit serangga yang mengandung parasit endemik Argentina dalam perjalanannya. Saat ini, penyakit tersebut bisa diobati dengan Benznidazole dan Nifurtimox.

Sementara, penyebab vomiting syndrom atau muntah-muntah belum bisa diuraikan. Kemungkinan sindrom itu berkaitan dengan stres dan akan hilang bila penyakit lain terobati. Dalam saat terparah penyakitnya, diketahui Darwin memuntahkan semua makanan, terutama setelah sarapan.

Darwin diketahui melakukan perjalanan ke Amerika Selatan dan Afrika, melewati Pasifik dan Kepulauan Galapagos selama 5 tahun. Dalam perjalanannya, Darwin mengalami gigitan serangga yang mengandung parasit endemik Argentina.

Meskipun diduga bahwa Darwin mengalami penyakit jantung, namun gigitan serangga yang memacu timbulnya penyakit lain itulah yang dikatakan penyebab utama kematian Darwin. Penyakit jantung sendiri diperkirakan dipacu oleh Chagas yang diderita.

Meninggalnya Darwin sebenarnya adalah sebuah ironi, sebab ia merupakan anak dan cucu seorang ahli medis. Lebih dari 2 lusin diagnosis, termasuk Skizophrenia dijatuhkan dan ragam obat diberikan, tapi tak berhasil. Para dokter bingung dengan gejala yang dialami darwin.

Cohen menyatakan, penelitian yang dilakukannya menambah kekagumannya pada Darwin. "Sulit untuk mengetahui bagaimana penyakit mempengaruhi karyanya. Tapi produktivitasnya tak pernah berkurang," katanya seperti dikutip AP.

Untuk menyimpulkan penyakit yang diderita Darwin, Cohen tak menggunakan sinar-X atau analisis darah apapun, sebab ia memang tak memilikinya. Cohen hanya menganalisa sekian gejala penyakit yang dialami Darwin.

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/09/2004232/Terkuak.Misteri.Kematian.Charles.Darwin

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Ditemukan, Kapal Romawi Umur 2.000 Tahun

Share


Kapal milik Romawi berumur 2.000 tahun ditemukan di sebuah pelabuhan purbakala.

KOMPAS.com - Arkeolog Italia menemukan kapal milik Romawi berumur 2.000 tahun di sebuah pelabuhan purbakala.

Kapal kayu tersebut ditemukan pada kedalaman 4 meter ketika para arkeolog memperbaiki jembatan penghubung kota modern Ostia dengan Fiumicino, tempat bandar udara Roma. Kapal memiliki panjang 11 meter, kapal terbesar yang pernah ditemukan di reruntuhan Ostia Antica, kota pelabuhan di mulut Sungai Tiber.

Saat ini, baru bagian kanan kapal yang tampak. Sisa-sisa tali yang digunakan oleh pelaut Romawi mulai tampak. "Haluan dan buritannya masih belum ditemukan," kata Anna Maria Moretti, arkeolog yang terlibat dalam penggalian. Lapisan tanah lempung tebal menutupi seluruh kapal, membuat kayu kapal tetap awet.

Dari beberapa kapal Romawi yang pernah ditemukan, kapal baru ini dianggap temuan penting oleh para arkeolog. "Temuan ini unik. Pada kedalaman ini, kami belum pernah temukan kapal," kata Moretti. Ia memprediksi akan menemukan kapal-kapal lain di lokasi itu. "Ada indikasi kalau lokasi ini merupakan tempat armada kapal terbesar milik Kekaisaran," Moretti menjelaskan. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/02/1808044/Ditemukan.Kapal.Romawi.Umur.2.000.Tahun

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Bukti Persaingan, Fosil Bekas Gigitan

Share


KOMPAS.com — Kehidupan samudra di zaman purba pun diwarnai persaingan. Bekas gigitan pada fosil membuktikan hal tersebut.

Para ahli menemukan bekas gigitan yang telah sembuh pada rahang bawah ichthyosaurus, reptil laut serupa lumba-lumba yang hidup di zaman dinosaurus. Mereka melihat bekas gigitan yang cukup jelas terlihat itu saat membersihkan dan menyusun kembali kerangka ichthyosaurus di laboratorium.

Ukuran dan jarak gigi yang terdapat pada bekas gigitan cocok dengan beberapa jenis hewan lain. Meski begitu, para ahli yakin, bekas gigitan tersebut merupakan gigitan ichthyosaurus dewasa lainnya.

Mereka pun menyimpulkan, penyebab luka adalah pertarungan yang terjadi ketika bersaing memperebutkan makanan, pasangan kawin, ataupun wilayah kekuasaan. Adanya bukti-bukti kesembuhan luka menunjukkan, hewan ini berhasil bertahan hidup dari serangan yang terjadi.

"Jejak patologis pada tulang dan gigi yang telah menjadi fosil membuka wawasan kehidupan dan perilaku sosial baru dari hewan yang telah punah," kata Benjamin Kear, salah satu ahli yang terlibat dalam studi tersebut yang juga seorang asisten profesor Palaeobiology Programme di Uppsala University, dalam rilis persnya, Rabu (4/5/2011).

Ichthyosaurus adalah reptil predator laut yang dapat berenang dengan cepat dan memangsa ikan dan hewan serupa cumi-cumi. Panjang tubuh ichthyosaurus dewasa bisa mencapai 6 meter, dengan bentuk kepala bermoncong panjang seperti lumba-lumba. Susunan gigi ichthyosaurus mirip dengan buaya, dengan jumlah lebih dari 100 buah. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi)

Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2011/05/06/17532179/Bukti.Persaingan.Fosil.Bekas.Gigitan

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Dinosaurus "Iblis" Ditemukan

Share


Dinosaurus baru yang disebut sebagai iblis.

KOMPAS.com — Dinosaurus baru yang diberi nama "Evil Spirit Buck-Toothed Reptile" alias reptil roh setan bergigi jelek atau dalam nama ilmiah Daemonosaurus chauliodus ditemukan di New Mexico. Si iblis ini merupakan dinosaurus penghubung antara dinosaurus tertua dan dinosaurus Jurassic spesies theropod.

Dinosaurus yang hidup 205 juta tahun yang lalu ini setinggi anjing besar dengan tulang yang tidak biasa. Demikian jelas Hans-Dieter Sues, ahli purbakala vertebrata di National Museum of Natural History di Washington DC. "Moncongnya pendek dan gigi depannya besar-besar," katanya. Ia juga menambahkan, "Jenis struktur tulang yang tidak dikira pada waktu itu untuk dinosaurus predator."

Dinosaurus tertua yang diketahui hidup 230 juta tahun yang lalu, dalam Periode Triassic. Setelah itu, ada jeda besar dari hasil temuan fosil. Banyak ahli memperkirakan bahwa dinosaurus-dinosaurus awal punah. "Setelah itu predator yang lebih rumit mengambil alih kemudian terjadi diversifikasi pada peralihan periode Triassic ke Jurassic," kata Sues.

Daemonosaurus c ini merupakan jembatan yang menghubungkan kedua grup dinosaurus. Dari fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki beberapa ciri yang menghubungkan jeda evolusi antara dinosaurus awal ke dinosaurus yang lebih modern. Berdasarkan analisis terhadap fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki ciri Triassic dengan beberapa ciri dari Jurassic.

Ciri Triassic yang dimilikinya, misalnya, jeda kecil antara lubang hidung dan rongga mata. Tulang yang berkaitan dengan kantong udara yang seperti sistem paru-paru burung juga masih punya ciri primitif. Ciri dinosaurus yang lebih modern yang dimiliki Daemonosaurus c ada pada gigi.

"Ini adalah bukti bahwa dinosaurus punya distribusi yang lebih luas," jelas Sue. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/04/14/16541714/Dinosaurus.Iblis.Ditemukan

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Istana Sekaligus Kuburan di Gua Harimau

Share




BATURAJA, KOMPAS.com — Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang dipimpin oleh Prof Dr Truman Simanjuntak menemukan 17 kerangka manusia kuno di Gua Harimau, Desa Padangbindu, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Truman Simanjuntak di lokasi penggalian, Kamis (14/4/2011), mengatakan, Gua Harimau memperlihatkan indikator hunian prasejarah dan sekaligus hamparan kuburan.

Terbukti sejak penelitian tahun 2008 hingga saat ini sudah ditemukan 17 kerangka manusia kuno yang diperkirakan hidup 3.000 tahun lalu. Peneliti juga menemukan perkakas rumah tangga dari bahan logam.

Truman, dengan didampingi Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Aufa S Syarkomi, mengatakan, tim peneliti akan menggali lagi hingga 30 April mendatang di Gua Harimau.

Tim peneliti juga menemukan satu kuburan dengan tiga tengkorak digabung dalam satu liang. Menurut Truman, penemuan ini semakin unik dan menarik untuk diteliti.

"Mungkin yang meninggal ini anak raja atau pemimpin, biasanya pengawalnya ikut dibunuh dan dikubur dalam satu lubang supaya anak raja ini bisa ada teman di dunianya yang baru," terang Truman. Menurut dia, itu baru analisis sementara karena masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain.

Sejumlah kerangka manusia kuno ini dikubur dengan berbagai posisi (tidak satu arah), ada pula tengkorak orok. Baru separuh gua yang digali, sudah ditemukan belasan tengkorak. "Sudah terlihat hamparan kuburan," kata Truman.

Ia berkesimpulan sementara, Gua Harimau merupakan tempat hunian dan sekaligus hamparan kuburan. Jika Prof Truman memperkirakan komunitas itu ada rajanya, maka dapat ditafsirkan pula bahwa tempat hunian di gua itu juga sebagai istana pada masanya.

Menurut Prof Truman, Gua Harimau dijadikan hunian sekaligus kuburan karena sangat luas. Pintu masuknya selebar kira-kira 40-50 meter. Langit-langit atap gua sangat tinggi, sekitar 20-35 meter. Sementara di tempat lain, kata Truman, biasanya kuburan berada di puncak-puncak gua supaya tidak mengganggu aktivitas penghuni gua.

Prof Truman, kepada Aufa S Syarkomi yang melihat langsung aktivitas peneliti, berjanji akan datang kembali ke lokasi. "Saya sangat tertarik dan ingin tahu lebih jauh seputar temuan penelitian di Gua Harimau ini," kata Aufa.

Prof Truman Simanjuntak memimpin tim yang beranggotakan Wahyu, Saptomo, Dr Bagyo Prasetyo, Dr Fadilla Arifin Aziz, Jatmiko, Retno Handini, Dwi Yani Yuniawati, Dariusman Abdillah, Vita, dan tiga teknisi, yaitu Romania Lumban Gaol, Ngadiman, dan Sigit Eko Prasetyo.

Pada November 2010 silam, Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Harry Widianto meyakini, kuburan massal di Gua Harimau adalah sisa-sisa rangka manusia prasejarah dari ras Mongoloid.

Keyakinan itu berangkat dari ciri-ciri morfologi rangka temuan, terutama dari bentuk tengkorak yang meninggi dan membundar (brachycephal) dan tulang tengkorak bagian belakang (occiptal) yang datar.

Selain itu, juga ada ciri morfologi gigi seri, bentuk orbit mata, kedalaman tulang hidung (nasal), serta dari postur tulang dan tubuh mereka yang khas Mongoloid. "Ciri-ciri morfologinya memang menunjukkan identitas mereka sebagai bagian dari ras Mongoloid," kata Harry saat itu.

Ia memperkirakan, peradaban di Gua Harimau berasal dari masa antara 3.500 dan 2.000 tahun lampau. (Sriwijaya Post/Leni Juwita)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/04/15/03460066/Istana.Sekaligus.Kuburan.di.Gua.Harimau

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Sumber Mitologi Yunani dari Fosil Purba

Share


Sosok Nichoria yang mirip badak.

KOMPAS.com — Bangsa Yunani telah lama mempelajari fosil purbakala dan diperkirakan menjadikannya sebagai sumber inspirasi mitos mereka. Sepotong tulang paha makhluk purba diperkirakan telah menjadi sumber inspirasi dalam pembentukan mitos bangsa Yunani kuno.

Potongan tulang yang dikenal dengan nama tulang Nichoria itu merupakan bagian dari tubuh mamalia purba raksasa yang hidup di selatan Yunani sekitar satu juta tahun yang lalu. Setelah orang-orang Yunani kuno menemukannya, muncullah makhluk-makhluk buas dalam mitologi Yunani klasik yang inspirasinya bersumber dari tulang tersebut.

Menurut Adrienne Mayor, seorang peneliti Classics and History of Science di Stanford University, fosil-fosil spesies purba raksasa, seperti halnya tulang Nichoria, kemungkinan besar menjadi sumber inspirasi bagi terciptanya makhluk-makhluk buas legendaris dari mitologi klasik. Lebih lanjut, Mayor menggali akar beberapa mitos Yunani klasik dan menemukan bukti yang menunjukkan fosil prasejarah ditemukan di tempat yang sama berkembangnya mitos tentang makhluk raksasa muncul.

Mayor memperkirakan, orang Yunani kuno menemukan fosil tulang tersebut dalam batu bara muda di cekungan Megalopolis yang dalam kajian prasejarah dikenal sebagai Medan Pertempuran Para Raksasa. "Banyaknya fosil tulang raksasa di tempat itu memunculkan mitos tetang terbunuhnya seluruh tentara raksasa oleh hantaman petir Zeus," tambah Mayor.

Tulang Nichoria sendiri ditemukan di sebuah akropolis kuno di Nichoria antara tahun 1969 dan 1975 oleh para ahli arkeologi anggota tim Minnesota Messenia Expedition. Fakta bahwa tulang itu disimpan dalam akropolis yang berada 35 mil dari batu bara muda tempat tulang ditemukan menunjukkan bahwa bangsa Yunani kuno memiliki ketertarikan besar terhadap fosil. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/04/14/18422834/Sumber.Mitologi.Yunani.dari.Fosil.Purba

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Fosil Serangga Tertua Ditemukan Utuh

Share


Fosil serangga berusia 300 juta tahun yang ditemukan di belakang pusat perbelanjaan di North Attleboro, Massachusetts, Amerika Serikat tahun 2008.

KOMPAS.com — Sebuah fosil serangga dengan badan yang masih lengkap berhasil ditemukan. Umur fosil diperkirakan 300 juta tahun atau merupakan fosil serangga tertua di dunia.

Penemuan fosil tersebut mengejutkan karena ditemukan tahun 2008 di belakang pusat perbelanjaan di North Attleboro, Massachusetts, Amerika Serikat.

"Seperti menang lotere," kata pemimpin studi, Richard J Knecht, murid geologi dari Tufts University, saat ia mengetahui temuan yang dianggap jarang ini.

Serangga yang ditemukan itu berukuran 7,6 sentimeter diduga terjebak dalam lumpur cukup lama. Kakinya seolah digerakkan untuk bersiap-siap terbang. Demikian dijelaskan Knecht pada 2008.

Tubuh serangga terbang biasanya tidak awet karena sifat mereka yang lembut dan rapuh. Ilmuwan biasanya hanya menemukan sisa-sisa sayap yang tidak mudah dicerna oleh predator. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/04/08/14580282/Fosil.Serangga.Tertua.Ditemukan.Utuh

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Fosil Kerbau Ditemukan di Gunungkidul

Share


Sunarto menunjukkan fosil temuannya yang diperkirakan rahang kerbau purba

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Sebuah fosil yang diduga bagian dari rahang kerbau purba ditemukan Sunarto (40) warga Desa Kajar, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Fosil tersebut diduga merupakan bagian dari rahang kerbau purba yang pernah hidup pada jaman Holosen, atau 10.000 sampai 3.000 tahun yang lalu.

Menurut Sunarto fosil tersebut ditemukan sepekan yang lalu (31/3/2011) saat warga di desanya sedang menggali tanah untuk pelebaran jalan. Saat penggalian dilakukan tak lebih 30 centimeter warga menemukan bongkahan tanah merah yang berbeda dengan tanah yang ada di sekitarnya.

"Bongkahan tanah tersebut kemudian saya bersihkan menggunakan kuas, kemudian muncul deretan gigi atas dan bawah dengan ukuran besar, yang diperkirakan fosil rahang kerbau purba," kata Sunarto sambil menunjukkan bagian gigi atas dan bawah, Rabu (6/4/2011).

Sejak ditemukannya fosil seminggu yang lalu itu, rumah seniman reog ini setiap hari dikunjungi orang yang penasaran ingin melihat fosil tersebut. Sementara, Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, mengaku belum menerima laporan terkait penemuan fosil di Gunungkidul tersebut.

"Menurut penelitian yang pernah dilakukan, kawasan karst yang membentang dari Gunungkidul hingga Pacitan, memang memiliki potensi purbakala tinggi, khususnya hewan herbivora seperti badak, kerbau, dan banteng," kata Siswanto saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (6/4/2011).

Ia menambahkan, penelitian umur suatu fosil perlu penelitian mendalam."Kalau fosil tersebut memang benar kerbau, diperkirakan pernah hidup pada jaman Holosen atau sekitar 10.000- 3000 tahun yang lalu. Namun demikian kami akan mengirimkan tim ke sana untuk meneliti fosil tersebut," imbuhnya.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/04/06/17032251/Fosil.Kerbau.Ditemukan.di.Gunungkidul

Sudah puaskah pasangan anda? Dapatkan infonya disini ...


Artikel Seks

Resep Masakan

Sponsor

 

Merapi Media - Sumber Informasi, Inspirasi dan Imajinasi. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com