Kosmonot mencoba pakaian ruang angkasa di fasilitas Mars500.
MOSKWA, KOMPAS.com — Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) dan Badan Antariksa dan Aeronautika Amerika (NASA) sepakat bekerja sama dalam pengembangan mesin bertenaga nuklir untuk pesawat ruang angkasa, menurut laporan beberapa media, Senin (4/4/2011).
Kepala Roscosmos, Anatoly Perminov, seperti dikutip Xinhua di pusat antariksa Kazakh Baikonur, mengatakan, Rusia telah melakukan inisiasi untuk membangun mesin bertenaga nulir bersama dengan NASA hingga 2019 dan menggunakan mesin tersebut untuk penerbangan ke Planet Mars.
Mesin tersebut akan membuat penerbangan ke Mars ditempuh dengan waktu 20 kali lebih cepat, kata Perminov, seraya menambahkan bahwa pertemuannya dengan Kepala NASA, Charles Bolden, dijadwalkan pada 15 April mendatang.
Sementara itu, Perminov membenarkan peluncuran sebuah pesawat tanpa awak untuk mendarat di salah satu satelit planet Mars yang dijadwalkan pada Oktober tahun ini.
Pesawat ruang angkasa Phobos-Grunt akan dikirimkan ke permukaan Phobos, dengan membawa satelit mikro buatan China, YH-1, yang akan menjadi penjelajahan pertama negara itu ke Planet Mars.
Perminov juga mengatakan, Rusia mungkin akan memulai kembali program pariwisata luar angkasa mereka dalam dua tahun, dengan harga tiket yang ditetapkan berada di kisaran 50 juta dollar AS.
Ia menambahkan, Rusia berencana meningkatkan pesawat ruang angkasa Soyuz mereka yang akan diluncurkan mulai tahun 2013 serta mengikutsertakan kosmonot Ukraina dan Kazakhstan sebagai awaknya.
Perminov juga mengungkapkan, rencana Rusia membangun tempat peluncuran tambahan di pusat ruang angkasa Baikonur di Kazakhstan pada akhir 2011.
Selasa (5/4/2011) ini, pesawat ruang angkasa Rusia, Soyuz TMA-21, yang membawa tiga astronot akan diluncurkan dari pusat ruang angkasa Baikonur.
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/04/05/04125569/AS-Rusia.Bikin.Pesawat.Bertenaga.Nuklir