Kawah Rabe yang berwarna biru di Planet Merah.
KOMPAS.com — Atmosfer Mars saat ini memiliki lapisan karbon dioksida yang tipis. Hal ini membuat para ilmuwan bertanya-tanya sebab mereka meyakini bahwa sebenarnya di masa lalu Mars memiliki lapisan karbon dioksida yang lebih tebal, memungkinkan air dalam wujud cair stabil di permukaan Mars.
Ke mana karbon dioksida itu pergi? Penelitian James Wray dari Cornell University di Ithaca, New York, mengungkapkan penyebabnya. Hasil penelitiannya dipresentasikan di pertemuan Lunar and Planetary Science Conference yang berlangsung minggu ini di Texas.
Menurutnya, karbon dioksida mungkin saja terkubur di bawah permukaan Mars. Karbon dioksida membentuk mineral karbonat, sebuah proses yang di bumi terjadi ketika lautan menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan mendepositkannya dalam bentuk batuan karbonat.
Proses yang sama, menurut Wray, bisa terjadi di Mars pula. Untuk diketahui, instrumen pemetaan mineral di Mars Reconnaissance Orbiter NASA berhasil menemukan mineral batuan yang kembali terangkat ke permukaan planet merah itu setelah sebelumnya sempat terkubur.
Hilangnya karbon dioksida dari atmosfer Mars menyebabkan massa jenis atmosfer planet merah itu tak serapat sebelumnya. Hilangnya karbon dioksida ini sendiri telah menjadi pertanyaan sejak lama, dikenal dengan Mars Missing Carbon.
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/03/10/23120063/Bawah.Tanah.Mars.Mungkin.Kubur.CO2