Bekantan (Nasalis larvatus).
KOMPAS.com — Hewan memamah biak, seperti sapi, dikenal memiliki empat perut. Kala makan, makanan akan masuk ke salah satu rongga perut dan kemudian dimuntahkan lagi ke mulut. Setelahnya, barulah makanan masuk ke perut lainnya dan diserap oleh usus dan sampahnya dibuang melalui anus.
Cara makan itu mulanya hanya ditemukan pada hewan memamah biak. Tapi, baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa monyet hidung panjang atau bekantan (Nasalis larvatus) yang berhabitat di Sungai Kinabatangan, Malaysia, juga memiliki perilaku serupa. Monyet itu memuntahkan lagi makanan yang telah ditelan untuk dikunyah ulang.
Ikku Matsuda dari Institut Primata Universitas Kyoto adalah ilmuwan yang menemukan perilaku tersebut. Ia mengoleksi data dengan videotape sejak 2000-2001. Berdasarkan datanya, setidaknya 23 monyet hidung panjang memiliki perilaku memuntahkan dan mengunyah makanan layaknya sapi.
Matsuda menguraikan, perut monyet hidung panjang akan berkontraksi ketika hendak memuntahkan makanan. Pada saat yang sama, monyet akan melekatkan lidahnya di luar mulutnya yang mengatup rapat. Makanan yang keluar akan berada beberapa lama di mulut sebelum ditelan untuk kedua kali.
Menurut Matsuda, perilaku monyet tersebut berkaitan dengan struktur organ pencernaannya. "Saluran pencernaan monyet hidung panjang berbeda dengan manusia dan monyet. Jenis ini memiliki struktur perut atas khusus di mana pencernaan oleh bakteri berlangsung sebelum pencernaan kimiawi," katanya.
Matsuda berspekulasi bahwa perilaku ini memungkinkan monyet hidung panjang makan lebih banyak pada kondisi tertentu. Ia juga mengatakan, "Ini berarti, monyet hidung panjang bisa makan lebih cepat sebab bakteri tak membutuhkan banyak waktu untuk mencerna."
Monyet hidung panjang biasanya memakan beragam macam daun dan buah. Diet hewan jenis ini sangat kaya serat. Meski jenis makanan dan struktur organ pencernaan hewan jenis ini diketahui, Matsuda tak bisa mengaitkan jenis makanan dengan perilaku memamah biak yang dimiliki.
Menanggapi penelitian ini, professor Institute of Anatomy and Cell Biology di Justus Liebig University mengatakan, "Penting untuk menjelaskan bahwa ruminasi pada hewan seperti sapi memuntahkan dan mengunyah makanan kembali pada mamalia adalah proses fisiologi yang berbeda."
Profesor yang menulis buku Mammalian Herbivore "Stomach: Comparative Anatomy, Function and Evolution ini mengatakan bahwa koala juga memiliki perilaku serupa. Namun, mereka hanya melakukannya dalam kondisi tertentu, seperti karena gigi telah tanggal atau membutuhkan makanan lebih karena menyusui.
Matsuda mengungkapkan bahwa studinya hanya terfokus pada populasi monyet tertentu saja sehingga perilaku itu mungkin dipelajari lewat tradisi. "Tradisi, terutama pada perilaku makan, telah dilaporkan pada primata, misalnya (monyet) macaca yang mencuci makanan atau membumbuinya dengan air garam. Kita tak bisa mengabaikan tradisi itu," ujarnya.
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/03/31/20244972/Ada.Monyet.Makan.seperti.Sapi